OMCIA [YBIMA ] Part 1


Image

Title: OMCIA-One Month Crush In Apartemen! [Yadong boy in my apartemen!] Part 1
| Main Cast |
Park Leera
Kim Jong In
Park Chanyeol
Seo Joo Hyun
| Support Cast |
Choi Jun Hee
Byun Baekhyun
Kim Joon Myun
| Another Cast |
All Students in class
Park Family
Kim Family
All Member EXO K
Genre: School life, romance, fluff, AU

 

Length: Chaptered
Author: Bekicot Princess
Rating: T
Summary: Tinggal dengan namja mesum itu di apartemen ini?! GILA! Shireo!

A/N: Pernah post disini dan disini^^ Perhatian.. mohon jangan plagiat dan bash mimin ya.. tidak diperkenankan untuk para silent readers^^

#

Leera POV

 “Leera..!”

Aku mengucek-ucek mata dengan malas, eomma memanggilku dan mengancam agar aku langsung turun dan menghadapnya. Ada apa sih pagi-pagi begini? Sungguh aku sangat malas. Hoaamm,

Aku pun terduduk dan menghadap cermin yang terdapat tepat di seberangku. Rambut coklat keemasan ku yang indah itu terlihat seperti rambut singa, emangnya apa saja yang aku lakukan selagi tidur eoh? Perang dunia? Hingga rambutku yang sering ku bawa ke salon ini jadi sangat jelek begini?

“LEERA!”

“NEE! EOMMA AKU AKAN KESANA!”

Dasar bawel-_- aku pun langsung menuruni ranjang dan berlari keluar kamar. Sampai diluar aku menuruni tangga rumahku yang luas itu dan mencari ruang makan. Ha! Itu dia eomma yang super bawel. Dia sudah duduk rapih di meja makan.

“Ada apa sih eomma memanggilku pagi-pagi begini,”

Kataku dengan sangat malas. Malahan sempat ada kegiatan menguap saat aku mengucapkan sepatah kata terakhir. Ku lihat eomma yang sudah rapih di depanku ini hanya menggeleng-gelengkan kepalanya.

“Leera, kau tahu kan lusa kau sudah masuk sekolah?”

Hah! Benar sekali, lusa aku sudah harus masuk SMA. Tak terasa libur panjang yang kuhabiskan untuk hibernasi sudah hampir habis. Kali ini apa rencana eomma ya? Jangan sampai mengkursuskan ku di 5 tempat les sekaligus. Padahal kan kalau SMA aku akan mengurangi belajar dan akan menambah kecantikanku!

“Leera?”

“Ne, eomma.. aku tahu lusa sudah masuk sekolah”

Eomma pun lalu menghembuskan nafasnya,

“Kalau begitu kau tidak keberatankan kalau tinggal di apartemen selama sebulan?”

Mwo? Tinggal di apartemen? Justru ini berita bagus!

“Ne, aku tidak keberatan kok eomma. DENGAN SENANG HATI…”

Aku pun langsung melakukan gerakan seperti di akhir MV nya SHINee yang ‘Why So Serious?’ Ya gerakannya seperti memberi semacam hormat. Tentu aku harus berterimakasih sekali pada eomma yang sudah berbaik hati!

“Nih,”

Tiba-tiba eomma menyerahkan sebuah lempengan plastic ke arahku. Lempengan yang membuat semua yeoja di dunia benar-benar bahagia.

“Jinja kartu kredit?!”

Aku nyaris menjerit pada muka eomma yang terlihat bosan.

“Wae? Sampai histeris begitu?” Terlihat jelas ekspresi eomma yang persis dengan emot -_-

“Ahh.. tak apa eomma,”

Aku hanya menyembunyikan senyum kebahagiaanku. Atau bisa disebut juga senyum evil karena aku akan terus-terusan belanja nantinya.

“Saldo sudah sepenuhnya kami isi Leera. Pergunakan itu dengan bijak arraseo?”

“Arraseo ne, eomma”

Aku pun berbalik segera ke kamar. Tanpa sepengetahuan eomma aku mencium lempengan pelastik ajaib itu.

“Muaahh!”

Memang tampak gila. Namun aku menikmatinya, bayangkan berapa baju yang akan aku beli, berapa lipgloss keluaran terbaru yang akan aku beli, huhuhu. Aku juga akan beli sebuah gitar baru!

“Hahhhhh..”

Aku merebahkan badanku di atas ranjang. Merasakan dan membayangkan masa depan. Masa depan SMA ku akan sangaaaaat bahagia, fiuhh…….

Semoga di SMA nanti ada namja tinggi dan tampan. Huaaaa, mungkin aku akan tergila-gila padanya. Aku harus mengejarnya mati-matian!

Aku ini-_- belum saja SMA aku sudah membayangkan semuanya. Yah, sudahlah Leera lebih baik kau melanjutkan tidur hibernasimu sebelum liburan habis. Ne itu benar!

Aku pun hendak memejamkan mataku… hoamm..

“PARK LEERA!! CEPAT MANDI! KITA BERANGKAT KE APARTEMEN HARI INI!”

Aku pun menepuk jidatku. Ya ampun eomma, kau memang sesekali menyenangkan namun kali ini kau menyebalkan-_- jebal izinkanku istirahat.

“Eomma aku ngantukkk!”

Aku pun menarik selimutku lagi setelah mengucapkan kalimat sanggahan itu. Berdoa dalam hati agar eomma yang bawel itu memakluminya. Namun,

CKLEK

Pintu kamarku tiba-tiba terbuka, coba tebak?

Eomma?

“Park Leera!”

Eomma menjerit padaku. Aku pun menghadap kea rah yang berlawanan dari pintu kamar dan menutup wajahku dengan selimut.

“Eomma aku masih mengantuk..”

Ku terus membelakangi eomma dan menutup mukaku dengan selimut ini. Namun eomma tak kunjung menyerah,

“Kalau begitu kembalikan kartu kreditnya pada eomma!”

Mwo?! Aniya! Itu pilihan yang buruk!

“Baiklah eomma..”

Aku pun bangkit. Menuju kamar mandi dan langsung menghidupkan shower. Yah, eomma memang selalu begini. Namun, apa boleh buat? Jika aku tidak mandi, kartu kredit yang sangat berharga itu akan diambil olehnya.

#

Di tempat lain,

“Seohyun, kau dapat beasiswa!”

“Jinja?”

Yeoja yang bertubuh kurus dan tinggi itu tersenyum bahagia mendapati kertas yang dibacakan temannya. Rambutnya yang hitam lurus itu menunjukan kepribadiannya yang pendiam dan polos. Sedangkan namja di sampingnya ialah sahabatnya, Onew.

“Chukkae Seohyun, itu berarti kau akan berangkat ke Seoul dan bersekolah di Seouls Academi Seniors!”

Onew menyelamati Seohyun yang tampak kaget dengan itu. Lalu Onew merangkul pundak Seohyun.

“Hahaha tak terasa perjuanganmu selama ini..” Onew berujar lagi pada Seohyun namun nada bicaranya terdengar sedih.

“Ne, walaupun kita tidak satu sekolah lagi dan sudah berbeda kota. Namun, aku akan terus mengingatmu, Onew..”

Seohyun lalu menepuk bahu Onew yang lebih tinggi darinya itu. Mereka pun lalu tertawa bersama.

Keesokan harinya,

“Ayo bawa semua barang-barangmu, Seohyun-sshi”

Seorang wanita yang berpredikat sebagai guru pemandu Seohyun berujar padanya. Memandu Seohyun untuk memasukan barang-barangnya ke bagasi mobil. Seohyun pun lalu mengangguk dan memasukan kopernya ke bagasi. Lalu mereka berdua pun masuk ke dalam sebuah mobil yang seperti van itu. Di dalam sana juga berisi 2 siswa lainnya yang mendapat beasiswa.

“Annyeong..”

Seohyun menyapa mereka berdua dengan ramah. Cuma satu siswa sajalah yang menjawab sapaan Seohyun. Dia adalah seorang namja yang bernama Chanyeol. Siswa yang mendapat beasiswa juga, namun berbeda sekolah dengan Seohyun.

“Annyeong!” Balas Chanyeol semangat. Chanyeol memang dikenal sebagai siswa yang hiperaktif dan sangat ceria. Wajah Chanyeol juga tampan. . Itulah sebabnya ia mudah bergaul dan jadi siswa popular di sekolahnya.

Yeoja di sebelah Chanyeol, Jiyeon. Yeoja itu sangat dingin, ia selalu terdiam sejak kedatangan Seohyun.

“Permisi, ahjumma?”

Jiyeon berujar kepada guru pemandu dengan dingin. Gayanya memang sangat cuek. Ia lalu melanjutkan perkataannya lagi saat gurunya menghadap ke kursi belakang.

“Bisakah aku tidak ikut ke Seoul?”

Ekspresi guru pendamping itu langsung kaget.

“Waeyo jiyeon-a? kau sudah terlanjur mengikuti tur ini..”

“Huhhh,”

Jiyeon mendesah sebal. Ia lalu melirik muka Seohyun dan langsung tersenyum kecut.

Jiyeon POV

Huh menyebalkan. Dasar yeoja pengganggu! Aku kira siswa satu lagi itu namja. Tapi mengapa jadi yeoja eoh? Aku tidak rela dia merebut yeollie ku! Lihatlah wajahnya yang sangat pendiam itu. Apalagi dia begitu yeppeo. Kalian lihat kejadian tadi? Saat dia mencari perhatian dengan menyapa kami? Chanyeol menyapanya dengan sangat bahagia. Itu menyebalkan, bisa-bisa aku cemburu dan kehilangan mood selama perjalanan.

Seohyun POV

Sebenarnya ada apa dengan yeoja itu? Mengapa reaksinya seperti itu saat aku berada di mobil ini? Aku jadi merasa bersalah deh. Padahal kan niatku disini untuk belajar di Seoul, bukan untuk mencari musuh.

Aku pun melirik namja yang duduk disebelahku, oh iya aku belum tahu namanya.

“Siapa namamu?”

Aku bertanya dengannya seramah mungkin. Ya, aku tidak ingin mencari musuh. Aku ingin punya teman sebanyak mungkin.

Namja di depanku itu pun tertawa dan memperlihatkan deretan giginya yang sangat indah.

“Kau belum tahu aku ha yeoja-sshi?”

“Semua yeoja disini tahu namaku, tidak mungkin kau tidak tahu.”

Wae? Mengapa dia jadi sangat percaya diri begini? Saat aku melihat dia pertama kali aku rasa dia namja yang ramah dan cute dengan wajahnya itu. Tapi ternyata tidak ya._. Apa ia anak yang popular? Sehingga dia sangat percaya diri begitu?

“Miansahamnida, mollahaeyo..” Aku hanya menekukan alis dan memajukan bibir bawahku. Melihat tingkahku itu entah kenapa ekspresi namja itu berubah begitu saja. Ne, berubah jadi sangat aneh.

Aku berusaha diam agar dia kembali bersuara tapi kok dia malah jadi ikut-ikutan diam juga?

Yasudah, mungkin lebih baik aku tidak bersuara lagi.

#

Seoul

Leera POV

“Ini benar-benar luar biasa!”

Kataku takjub saat melihat luasnya ruangan apartemen yang akan kutinggali. Mungkin eomma memesan yang VIP atau semacamnya. Entahlah, kurasa kamarku ini adalah kamar terbesar dibandingkan kamar apartemen lainnya. Bahkan kamarku ini terletak di lantai paling atas.

“Keren kan? Ini luxius class..”

Eomma melipat tangannya sambil tersenyum bangga. Mungkin di dalam hatinya ia berfikir bahwa aku akan menjadi murid terbeken sejagad sekolah. Ya, aku memang keluarga yang sangat berada. Bisa dibilang kelebihan harta. Appa dan eomma selalu saja bolak-balik keluar negri untuk berbagai macam keperluan.

“Appa dan eomma akan pergi keluar negri bulan ini, makanya kau kami tinggalkan di apartemen”

Nah kan benar! Sudah kuduga… eh tunggu dulu, berarti tidak ada yang mengantar aku kesekolah? Jadi aku harus berangkat sendiri naik bis dari apartemen? GILA!

“Tunggu dulu eomma, bagaimana caranya aku berangkat ke sekolah?”

Perkataanku membuat eomma menyeringai,

“Hemm.. itu yang ingin eomma bicarakan padamu.. Kau lihat itu?”

Eomma menunjuk dua buah deluxe bed besar berjumlah dua buah. Aku pun melihatnya dengan penuh Tanya. Lah terus apa hubungannya dengan tempat tidur?

“Jadi akan ada satu orang lagi yang menempati apartemen ini. Dia akan datang setelah hari pertama sekolah. Dia anak dari chingu eomma dan appa. Dia yang akan mengantarmu dan menjemputmu pulang sekolah. Kalian juga akan bersekolah di sekolah yang sama, jadi jangan khawatir ne?”

Ne, panjang lebar. Sungguh………… panjang lebar. 3 baris!! Untung saja aku menangkap semua yang ia bicarakan. Kalau tidak apa ia mau mengulang semuanya?

“Ne,”

Aku menjawabnya singkat. 1 kata 2 huruf. Dan itu akan membuat eomma puas sepenuhnya.

“Bagus, bersenang-senanglah disini ne. Eomma akan segera pergi. Ingat, jangan buat ulah”

“Arasseo!”

Aku terpaku memandang eomma yang berjalan keluar pintu apartemenku. Sungguh, aku merasa bebas sepenuhnya. Apalagi saat mendengar bunyi decitan pintu yang ditutup.

Aku pun menuju ranjang deluxe yang super besar itu dan merebahkan tulang belakangku disana.

“Hahh.. nikmatnya,”

#

Keesokan harinya

“Kita sudah sampai Seoul!”

Seseorang berteriak di telingaku.

Mwo? Namja yang katanya popular itu. Mengapa aku bisa tidur di pundaknya, eoh?

“Hey, Seohyun-sshi. Ireona kita sudah sampai”

Namja itu mendesah di telingaku. Seluruh nafasnya dihembuskan ke wajahku. Ya ampun,

Aku pun segera bangkit dari sandaranku yang tepat di pundaknya. Aku lalu mengedipkan mataku beberapa kali untuk melihat keadaan di van ini.

Semua sudah bangun, terkecuali aku yang baru membuka mataku. Seketika aku terhipnotis oleh pesona kota ini. Seoul, ibukota negaraku yang tak pernah aku kunjungi sebelumnya. Ternyata jauh seribu kali lebih baik dibanding kota asalku.

Aku pun memandang gedung-gedung pencakar langit yang sedang kami lewati. Sungguh sangat tinggi dan indah. Tidak seperti kota kami yang tidak ada gedungnya sama sekali. Aku pun antusias menemani kaca mobil. Melihat dan memandangi seluruhnya dari balik sini.

“Hey, namamu Seohyun kan?”

Namja itu lagi-lagi mengusikku. Aku pun hanya bisa mengangguk pelan,

“Bagaimana, nyaman tidak tidur di pundakku?”

Namja itu lagi lagi untuk kedua kalinya mengusikku. Pertanyaan macam apa itu hah? Tidur di pundaknya?? Nyaman atau tidak? Bagaimana aku menjawabnya eoh?  Sungguh sangat percaya diri.

“Ada-ada saja kau ini Park Chanyeol,”

Ahjumma pemandu kami menyembulkan kepalanya dari balik kursinya. Ya ampun sungguh memalukan, namun aku mendapat fakta baru disini. Namanya Park Chanyeol?

Yasudah, karena bingung aku hanya tersenyum tipis pada mereka semua-Chanyeol dan Ahjumma. Sedangkan yeoja yang ada di sebelah Chanyeol-Jiyeon. Dia hanya terdiam memandangi kaca, tak ada ekspresi di wajahnya.

#

Sebuah geng yang berisi siswa-siswa beken di sekolah sedang berkumpul. Mereka semua sedang melihat papan pengumuman yang terdapat di gedung sekolah itu, Seouls Academy Senior. Terlihat disana namja dengan tinggi rata-rata 175 ke atas sedang mengobrol dan meneriaki diri masing-masing. Sepertinya hanya sebuah layar besar lah yang membuat mereka sangat riuh begini.

Layar tancap besar itu berisikan seperti ini

DAFTAR SISWA DITERIMA UNGGULAN DI SAS (MENURUT NILAI)

  1. 1.     DO KYUNG SOO
  2. 2.     PARK CHANYEOL
  3. 3.     SEO JOO HYUN
  4. 4.     BYUN BAEKHYUN
  5. 5.     KIM JOON MYUN
  6. 6.     BAE SUZY
  7. 7.     KIM MYUNGSOO
  8. 8.     DAEHYUN
  9. 9.     CHOI JUN HEE
  10. 10.  KIM JONG IN
  11. 11.  PARK LEERA
  12. 12.  OH SEHUN

“Gyahaha! Mianhae, molla. Aku tidak membaca urutan paling terakhir. Kukira Sehun tidak lulus!”

Namja yang memakai eyeliner di kelopak matanya itu terkekeh paling keras. Dia memegangi perutnya karena sakit perut akibat ketawanya sendiri (?)

“Sembarangan kau ini bicara, hyung”

Kata Sehun merengek. Walaupun mukanya setampan itu, ia sangat manja dan polos. Hanya sebuah keberuntungan kecil yang membuatnya bisa masuk ke dalam gank EXO yang beken itu. Dia berpredikat sebagai dompet EXO dan juga sebagai jasa penitipan jajanan ke kantin.

“Pokoknya gank EXO harus selalu bersama sampai SMA!”

Suho sang ketua gank menyeletuk di tengah kesedihan Sehun. Ia tersenyum dan mengangkat tangannya seakan negaranya baru saja merdeka.

“YA!”

Yang lain menjawab serempak. Namun ada satu namja yang sangat dingin dan terlihat jarang sekali berbicara. Dia adalah anggota terkeren di gank ini, Kim Jong In atau biasa disapa Kai. Namun pikirannya terkadang yadong dan suka playboy.

“Kai, bisa kau hangat sedikit eoh?”

D.O memperingati Kai yang sedari tadi memainkan iphone nya.

“Ne, aku akan berhenti main game hyung”

Kai lalu menyerahkan iphone nya pada D.O. Datar dan tanpa ekspresi. Di EXO memang Kai paling dekat dengannya. Hanya D.O yang membuatnya menurut. Entah mantra apa yang membuat D.O seperti itu.

Mungkin masakan buatan D.O yang selalu enak? Kai selalu mendapatkan masakan itu setiap harinya dari D.O.  Semacam suap (?)

“Hey, kkamjong kusarankan dirimu jangan terlalu banyak bermain game!”

Baekhyun yang terkenal dengan lisannya yang kurang bisa diam itu menjerit pada Kai. Kai hanya menunjukan ekspresinya yang datar dan dingin itu.

“Wae hyung?” Katanya malas.

“Kau tidak dengar ne? Akan ada siswa-siswa pindahan dari kota lain yang sangat pintar”

“Dan jika kau terus bermain dan kurang belajar. Kau bisa lebih pabo dibanding Sehun!”

Baekhyun lalu menyipitkan matanya. Membuat matanya yang kecil itu menjadi lebih kecil alias membuat matanya menghilang. Kai hanya menaikkan salah satu alisnya.

Sementara Sehun hanya menunjukan ekspresi polosnya.

“Mwoya? aku tidak mendengar kata-katamu tadi hyung?”

Sehun berbicara pada Baekhyun. Baekhyun hanya menepuk jidat.

“Mollahaeyo!”

Suho lalu nyeletuk lagi. Dia adalah leader yang suka nyeletuk nyeletuk tidak jelas,

“Park Chanyeol?”

D.O mengangguk, memberikan tatapan seriusnya pada Kai lalu berlanjut ke anggota lainnya.

“Aku justru penasaran dengan rupanya. Kalau dia keren juga seperti kita, kalau bisa masukan saja ke dalam gank kita ini”

“Bagaimana setuju?” Suho melanjutkan perkataannya.

Semua anggota EXO pun mengangguk setuju.

#

Keesokan Harinya,

“Hoaammm….”

Aku mengecek layar ponselku yang berbunyi sedari tadi. Ternyata sebuah alarm.

PIP PIP PIP

“Hari ini adalah hari pertama sekolah!”

Aku pun bergegas menyambar handuk dan langsung masuk kamar mandi. Menghidupkan shower dan mandi.

Setelah itu aku keluar. Dan berkaca, memandangi wajahku yang memang ku akui terlalu cute. Hahaha, aku memang yeoja yang sangat percaya diri. Apalagi aku sering ke salon dan menata rambutku. Aku pun memandangi rambut ikal cokelatku itu dan menyambar hairdryer agar cepat kering.

DUDUDUDU

Melakukannya sambil bersenandung ria. Setelah kurasa cukup, baru aku membenahi seragam baruku ini. Wah, bahkan seragam Seouls Academy Seniors sangat keren! Tetapi..

Pengelihatanku terpaku pada panjang rok seragam ini.

MENGAPA ROKNYA TERLALU PANJANG EOH?!

Lihatlah, panjangnya melebihi lututku! Ini tidak bisa dibiarkan!

Aku pun mengambil bagian pinggang dari rok itu dan segera melipatnya keatas agar rok itu terlihat pendek. Kini panjang rok itu sedikit di atas lututku. Dan kurasa itu lebih baik.

Aku lalu mengencangkan rompi yang kupakai, dan mengancingnya. Ya memang agak ketat sih dibagian perut. Namun tidak apa kan? Lagipula perutku ini cukup langsing jadi tidak perlu khawatir. HAHAHA

Aku tertawa puas dalam hati. Lalu aku pun mencari tas selempangku dan memakainya.

Untuk keseribu kalinya aku pun memandang cermin dan memastikan penampilanku.

“Yeppeo sekali, Park Leera”

Aku pun tersenyum dan meninggalkan ruangan apartemenku. Mengingat chingu baru yang akan menemaniku itu akan datang nanti sepulang sekolah. Oke baiklah, hari ini aku naik bis ke sekolah.

#

Aku memandangi diriku di cermin. Kini aku sudah siap ke sekolah. Ini hari pertamaku di Seoul, jadi jangan sampai aku membuat sebuah kesalahan. Aku pun merapikan seragamku, membuat penampilanku serapi mungkin.

“Kau tidak memendekan rokmu?”

Aku mendengar suara namja yang bertanya padaku. Dia juga sedang bercermin, membenarkan rambutnya yang kelihatan sedikit keriting.

Memendekan rok tidak ada di fikiranku sebelumnya? Dan untuk apa aku melakukan itu?

“Biasanya yeoja akan melakukan itu saat roknya terlalu panjang..”

Park Chanyeol terus berujar. Sementara aku memandangi rok yang kupakai. Panjang rokku memang melebihi sedikit lutut. Namun, tidak masalah bagiku. Atau jangan-jangan? Chanyeol memerhatikan penampilanku sedari tadi? Aku baru menyadarinya? Dasar mesum!

Aku pun segera menyambar pintu apartemen dan segera keluar. Kurasa pipiku memerah sekarang, dasar Park Chanyeol.

“Waeyo? Tidak masalah kan aku menanyakan itu?”

Park Chanyeol lalu menyusulku yang kini sudah berjalan di trotoar.

“Seohyun-sshi chankaman?”

Aku terus menghiraukannya. Aku tidak tahu ingin bilang apa, jujur aku sangat gugup padanya.

“Mianhaeyo..”

Ah, kurasa kuharus memaafkannya,

“Ne, Chanyeol..”

Aku pun terus berjalan dan menempuh perjalanan. Betapa kagetnya aku saat ia menggenggam tanganku begitu saja.

#

Someone POV

Aku melangkahkan kakiku ingin menyambar kunci mobil. Sejenak aku merasa tertahan oleh sesuatu. Yap, orang tuaku yang akan berlibur ke luar negri bulan ini. Kali ini mungkin lebih istimewa. Mereka berangkat dengan anggota keluarga lain. Sehingga aku harus dititipkan di apartemen anak mereka. Yang benar saja? Anak sepertiku dititipkan? Konyol, aku bisa menjaga diriku sendiri.

“Ingat ne, nanti sepulang sekolah kau langsung kesini”

Appa menyerahkan sebuah kertas kecil kepadaku. Kertas itu tebal, seperti sebuah alamat suatu apartemen mewah. Titik plus nya, aku akan hidup di apartemen mewah seketika. Aku terperanjat saat melihat tulisan tangan yang tertambah di ujung kertas. Luxius class? Yang benar saja, terlalu mewah untuk anak SMA seperti kami. Kudengar ruangan itu adalah kelas tertinggi.

“Ne, appa”

Aku memasukkan kertas itu ke saku celana seragamku agar appa puas. Lalu aku berjalan melaluinya hendak menyentuh stir hitam itu.

“Annyeonghigaseyo, appa”

Aku membuka pintu lebar rumahku itu. Menuruni tangga kecil dan mendapati bundaran di teras rumahku yang berpusat pada air mancur di tengahnya. Mobilku tepat di seberangnya.

PIP

Aku menghidupkan mobil itu.

Sejenak aku sudah siap menginjak pedal gas.

BRRMM

#

Seouls Academy Seniors

Author POV

Suasana kelas itu sangat ramai. 5 orang siswa disana saling sapa, memperlihatkan senyum mereka. Memperlihatkan kebahagian mereka. Terdengar desas-desus diantara mereka. Sepertinya hanya 5 orang itulah yang saling kenal.

So, yang mana Park Chanyeol itu?”

Kai melepas jaket kulit hitam miliknya. Ia menaikkan alisnya pada wajah D.O yang sedari tadi memang sangat serius. Matanya yang bulat terus menangkap bayangan yang ada di pintu masuk kelas.

“Hmm.. aku juga sedang mencarinya. Namun, tak ada tanda-tandanya”

Setiap pasang mata anggota gank EXO terus-menerus menatap pintu masuk kelas (kecuali Baekhyun yang sibuk memakai eyeliner). Menunggu ada yang menggeser pintu itu.

ZRRR

Pintu itu akhirnya bergeser. Ekspresi Sehun yang konyol berubah jadi tambah konyol sementara mata D.O semakin membulat terlihat seperti O.O

Kai lalu dengan berani menjaga pintu yang hampir terbuka sepenuhnya itu. Ia menunggu di ambang pintu siapa yang masuk. Dan dengan sigap akan menanyakan seseorang itu dengan pertanyaan simpel. ‘Kau kenal Park Chanyeol?’

Kali itu pintu bergeser lebih jauh. Memperlihatkan subyek yang menggesernya.

Seorang yeoja dengan rambut ikal cokelatnya. Berdiri manis di dipan pintu itu dengan ekspresi kaget. Tentu saja kaget melihat Kai yang menghalangi pintu.

“Permisi,”

Kata yeoja itu.

Mata Kai spontan langsung tertuju pada rok yang dipakai yeoja di depannya. Spontan membuatnya lupa akan tujuannya berdiri di ambang pintu.

“Tch, tidak bisakah kau pendekkan lagi rokmu itu?”

Kai lalu terkekeh, sedangkan yeoja di depannya langsung menggunakan tas selempangnya untuk menutupi lututnya. Yeoja itu masih diam, pipinya memerah.

Kai lalu berjongkok,

“Hmmm..”

Yeoja itu menyadarinya kalau namja di depannya itu ingin melihat ‘aset’ nya. Ia pun langsung memukul muka namja di depannya dengan tas selempangnya.

“DASAR GILA!”

“Cih,”

Yeoja itu langsung menabrak pundak Kai yang besar itu dan segera menduduki kursi yang kosong. Yeoja itu lalu duduk dengan pandangan yang menyeruak. Ia mendengus sebal melihat namja tadi. Namja yang menurutnya paling mesum yang pernah ia temui. Memang keren, tampan penampilannya. Namun, perilakunya?

“HAHAHAHA”

Terdengar suara teriakan tawa dibagian depan kelas. Rupanya gank EXO yang sedang menertawai yeoja itu dan juga tingkah Kai. Kai hanya mengangkat bahunya seakan tidak mengerti ada apa dengan yeoja itu. Lalu mereka tertawa bersama,

Park Leera POV

Dasar gila!! Ada apa sih dengan pagi ini. Baru hari pertama sekolah saja sudah seperti ini. Uh, bisa-bisa aku kapok pakai rok sependek ini! Padahal kan ini gayaku seutuhnya, huh dasar. Emosiku pun semakin naik saat aku melihat beberapa anak-anak keren di depan kelas yang menertawakanku. HUH?! Namun aku tetap menahan emosiku. Tak ada gunannya aku marah-marah. Adanya juga mereka akan benci padaku. Benci pada yeoja yang super cute ini. Huh,

Aku melirik namja tadi dengan tatapan sinis dan dengusan kebencian.

‘Tch, tidak bisakah kau pendekkan lagi rokmu itu?’

Dia itu gila! Dia pikir aku apa eoh? Melihatnya saja sudah membuatku teringat kejadian menyebalkan tadi. Huh, menyebalkan. Ya, kuakui dia tampan, keren, dan segalanya. Namun…

AKU BENCI NAMJA MESUM!

Sudahlah, lebih baik aku membaca sesuatu.

Aku pun meraih sebuah novel kecil-kecilan yang ada di dalam tas selempangku ini dan mulai membacanya.

Aku pun menajamkan pendengaranku. Fiuh, baguslah kalau mereka sudah tidak menertawakanku lagi. Sungguh aku sangat malu! Jangan sampai aku menampakan mukaku yang seperti udang rebus ini kepada mereka. Jeongmal eottheokkhae?

Aku pun mulai memfokuskan diriku pada novel di depan mataku ini. Aku tidak ingin memancing suasana yang tidak kuinginkan. Mungkin sesuatu ini bisa menjadi tragedy sakral yang tidak pernah ada.

Tiba-tiba aku mendengar sebuah geseran pintu lagi. Coba lihat apa yang namja itu lakukan lagi? Sama persis? Atau malah berbeda jenis?

Aniya, yang masuk adalah namja dan yeoja sekaligus. Bagaimana bisa ia mengganggunya eoh?

Seorang yeoja yang terlihat calm, polos dan tidak banyak tingkah. Aku bisa melihat panjang roknya. Kepanjangan 1cm dibawah lutut. Sungguh ironis. Rambutnya? Ya, dia tidak melakukan apa-apa terhadap rambutnya. Namun mungkin sedikit rebonding? Masa iya bisa selurus dan semengkilat itu?

Disebelahnya ada seorang namja,

IYA NAMJA!

Ya ampun, tinggi sekali. Biar kutebak, 185cm? Itu gila, tak ada yang menyamainya di kelas ini. Lihat kan? Seberapa manisnya ia. Wajahnya yang sangat cute itu, ya ampun..

Aku melihat namja yadong tadi bertanya sesuatu pada namja tinggi itu. Mungkin sebuah pertanyaan yang sentimentil? Muka namja itu penuh harap namun cuek. Ekspresi macam apa itu hah?

Seohyun POV

“Apa kau kenal Park Chanyeol?”

Aku sedikit terhenyak saat mendengar dua kata itu, ‘Park Chanyeol’. Sebuah nama yang baru kuketahui setelah satu hari bersamanya.

Aku pun mengangguk pada namja kekar di depanku itu. Rambutnya yang disisir ke atas itu meyakinkanku bahwa dia adalah namja yang lumayan berandal (?) namun entahlah. Apalagi ia memakai sebuah gel.

“Siapa Park Chanyeol?”

Ia lalu bertanya lagi, membuat ekspresi namja di sampingku sedari tadi—Park Chanyeol menekan alisnya begitu keras. Lalu mengutarakan pertanyaan juga pada namja yang tinggi badannya tak jauh-jauh darinya,

“Untuk apa kau bertanya tentang Park Chanyeol?”

Chanyeol namja disebelahku membuka mulutnya. Mengeluarkan pesona giginya yang kuyakin dapat memikat salah satu orang di antara kami semua.

Mungkin kali ini nada bicara Chanyeol terdengar menantang. Kulihat ekspresi namja kekar di depanku berubah drastis,

“Kau siapa berani menantangku begitu?”

Dia lalu menaikkan pandangannya. Memasang pandangan yang tidak asing lagi.

Chanyeol lalu menegakkan cara berdirinya. Memperlihatkan tinggi badannya seutuhnya,

“Aku Park Chanyeol..”

Namja didepanku spontan langsung merubah kembali air mukanya. Ia lalu memberikan sebuah smirk pada kami. Smirk yang sangat… indah?

Ku lihat beberapa namja lain yang terdapat di depan kelas sepenuhnya melihat kearah kami.

Sinis.

Aku juga bisa melihat salah satu namja dengan matanya yang sangat bulat. Terlihat seperti O.O
Beberapa diantara mereka ada yang duduk diatas meja sambil memainkan dasi seragam mereka.

Namja kekar di depanku kini mengajak Chanyeol kea rah namja yang duduk diatas meja tadi. Mengarahkan sebuah kode dengan jarinya.

“Ayo,”

Aku dan Chanyeol terpaksa mengikutinya. Kami sungguh tidak tahu apa-apa.

Kami pun sudah sampai di depan kumpulan namja itu. Kulihat namja bermata bulat tadi, dengan jelas aku melihat ia memandang Chanyeol dari atas hingga bawah.

“Tinggi sekali ..”

Chanyeol hanya tersenyum tipis.

Biasanya ia tertawa, ya… tertawa yang sangat keras jika ia dibilang tinggi.

Lalu aku melihat namja yang wajahnya seperti angel. Mengulurkan tangan, entah mungkin mengajak Chanyeol berkenalan? Mengapa Chanyeol bisa sepopuler ini ? belum saja masuk satu hari bersekolah. Ini saja baru datang.

“Selamat datang di gank EXO, Park Chanyeol”

#

Park Leera POV

TETT

Bel elektrik itu sukses memamerkan suaranya ke penjuru sekolah SAS. Aku membalikan telapak tanganku dan mengecek waktu.

Pukul 2 siang.

“Baiklah, pelajaran usai” saesangnim mengakhiri pelajarannya. Sejarah, huh membosankan. Sepertinya aku sama sekali tidak memerhatikannya. Aku terlalu antusias membayangkan, siapa yeoja yang akan menjadi partner di apartemenku itu?

Aku pun meraih tas selempangku dan memakaikannya menyelempangi tubuhku. Sesegera mungkin aku keluar dari kelas ini. Aku pun sedikit berlari memang saat itu.

BRAK

Aku meringis pelan saat lututku menghantam tanah. Sungguh menyakitkan, akupun mengecek permukaannya. Ah, great tak ada segores lukapun. Aku pun berinisiatif memandang siapa yang menabrakku atau lebih tepatnya siapa yang bertabrakan denganku.

Park Chanyeol?

“Mmi.. miansahamnida” Dia berkata dengan sangat gugup. Tanpa babibu ia langsung mengulurkan tangannya padaku.

Ini sungguhan? Rasanya aku ingin menampar diriku sendiri!

Aku pun membalas tawaran namja super menawan itu. Mengulurkan tanganku juga dan mencoba bangun. “Akh..” aku meringis mendapati sendi ku yang berbunyi.

“Gwaenchanayo?” Ia menatapku cemas. Lalu tak sengaja aku tersungkur di dadanya. Ya ampun memalukan!

Kulilhat ia kewalahan menangkap gelagatku. Aku pun berusaha berdiri tegap, berusaha menjadi sosok yeoja yang mandiri di depannya.

“Ah.. Gwaencha..” Kataku sambil tersenyum rapuh. Rasa sakit masih terus terasa di lututku. Kulirik seketika bola mata Chanyeol yang tak henti-hentinya menatapku dengan tatapan cemas seperti itu.

Seketika aku merasa diriku di perhatikan olehnya. Gosh? Apakah seorang Park Chanyeol adalah namja yang perhatian begini? Gila.. aku bisa larut di dalam pesonanya!

Aku pun segera berjalan melaluinya. Aku masih tertatih dengan lutut ini. Namun, aku bersikeras menahan rasa sakitnya. Tidak baik merepotkan seorang namja eoh? Aku pun menyusuri tangga dan turun.

Lama-kelamaan aku sampai di gerbang depan sekolah.

“Oh, iya! Babo!”

Aku merutuki diriku sendiri saat aku sadar bahwa aku harus jalan kaki ke apartemen! Tak ada yang menjemputku pulang! Mati aku, dengan lutut begini? Aku pun memandang sekelilingku mecoba mencari bantuan.. namun, siapa yang akan ku mintai pertolongan untuk mengantarku pulang? Aku tidak akrab dengan siapa-siapa disini!

“Park Leera?’”

DEG!

“P.. Park Chanyeol?” Balasku gugup, bagaimana tidak! Dia dengan terang-terangan memegang lenganku begini! Sebenarnya mengapa dia terus memanggilku? Dan mengapa ia bisa tau namaku?

“Apa kau pulang berjalan kaki?” Namja tinggi di depanku ini terus berujar dengan tatapannya yang menawan. Aku pun berfikir keras akan pertanyaannya dan menadapati apa yang akan terjadi selanjutnya. Ya! Dia akan mengantarku pulang dengan mobilnya atau semacamnya!

“Ne, ada apa memangnya Chanyeol-ssi?” Aku menyelidik seolah antusias.

“Hmm.. aku tidak enak membiarkanmu pulang berjalan kaki dengan lututmu itu. Sungguh aku minta maaf soal yang tadi. Jebal mianhaeyo..” Aku tertegun, sebegitu bersalahnya kah ia padaku?

“Sebagai gantinya, aku akan mengantarkanmu pulang. Park Leera”

DEG!

Paras wajahku mulai terkena rona panas yang menjalar. Aliran darahku berdesir seketika mendapatkan namja mempesona itu menawarkanku pulang bersama..

“Ne, baiklah” Aku pun memberi seulas senyum simpul padanya.

Melihat Chanyeol yang terus berjalan aku pun membuntutinya. Dia pasti ingin ke tempat parkir untuk menjumpai mobilnya. Yasudah aku mengikutinya saja.

“Leera-ssi, dimana rumahmu?”

“Aku tinggal di Sunrise Apartemen, chanyeol-ssi”

“Wah, kalau begitu tujuan kita sama!”

Chanyeol lalu memandang seorang yeoja di sampingnya dengan senyum sumringah. Hah? Sejak kapan ada yeoja itu bersama kami? Dia kan yeoja dengan rok kepanjangan itu?

“Mwo.. mwoya?” Aku tertegun. Ekspresi wajahku memang tampak sangat kaget dibuatnya.

Eh,, tunggu! Kalau yeoja ini pergi bersama chanyeol. Terus chanyeol bilang tujuan antara aku dan dia sama. Berarti anaknya chingu appa dan eomma ku yang akan jadi partner di apartemenku itu.. yeoja yang kepanjangan rok itu?! Aku tidak percaya dia bisa membawa mobil!

“Chanyeol-ssi, kau mau mengantarku memakai mobil?” entah mengapa kalimat itu terkoar saja dari mulutku. Spontan aku menutup mulutku begitu saja. Merasa itu sangat lancang.

“Ani,” Chanyeol mengangguk singkat. Aku hanya memandangnya dengan ekspresi tidak percaya.

Jadi bukan yeoja kepanjangan rok itu partnerku? Lalu siapa? Lalu apakah aku akan jalan kaki menuju apartemenku?

“Kita akan jalan kaki leera-ssi. Itu sebabnya aku ingin memapahmu jika kau terjatuh”

Seketika ada batu menghujam dadaku. Jadi itu maksud Chanyeol? Aku pun melirik yeoja di sebelahnya yang sedari tadi hanya diam. Dia lalu berujar,

“Seohyun imnida. Aku teman sekamarnya Chanyeol”

DEP………… shit

Great…

DIA TINGGAL SEKAMAR DENGAN CHANYEOL YANG BENAR SAJA?!

Aku hanya bisa menampakan reaksi senang karena bisa mengenalnya,

“Leera imnida. Senang bisa mengetahui namamu..” ujarku basa-basi untuk menutupi rasa kagetku.

Oke, setidaknya dia adalah yeoja yang calm down. Dia tidak akan berbuat apa-apa pada my prince chanyeol.

“Ayo kita berangkat..” Chanyeol memecah suasana. Ia lalu menggandeng tanganku. Dan tersenyum padaku, “agar kau tidak jatuh, leera-ssi” ia lalu tersenyum.

Dan hal itu semakin membuat aku terkena penyakit jantung seketika.

#

Kini aku merasa lega bisa sampai di apartemenku dengan selamat.

“Huh,”

Aku merebahkan diriku di ranjang dan mendapati sinar menyilaukan menerpa wajahku.

SRET

Dengan sigap aku menutup gorden. Dan kembali tenang di atas ranjang. Ya, masih dengan balutan baju seragam itu. Berkali – kali aku mendesah lega dan mengingat kejadian tadi.

Kejadian saat Chanyeol berkali-kali memberiku tatapan cemasnya. Sungguh menggemaskan! Aku pun tersenyum refleks membayangkannya. Membuatku terlihat seperti orang gila. Haha.. namun sungguh park chanyeol. Pesonamu sudah selayaknya membuatku gila, aku.. mencintaimu, mulai dari sekarang!

Sejenak aku merasa tidak nyaman mengingat kejadian sebelum itu. Kejadian saat si namja mesum itu melihat rokku. Dasar gila! Otak mesum! Pikiran kotor! Tidak berguna! Bagaimana aku tidak emosi saat itu. Memikirkannya saja membuatku naik pitam. Pikirkan saja, baru saja aku menarik nafas untuk masuk ke kelas itu. Dan tiba-tiba ia menyerangku dengan pertanyaan bodohnya!

DASAR GILA!

TENG TUNG

Suara bel pintu menyadarkan diriku dari bayang-bayang namja mesum itu. Aku pun menerka-nerka siapa yang menekan bel itu. AH! Aku tau! Dia pasti partnerku yang akan menemaniku di apartemen ini, yang akan mengisi satu lagi deluxe bed di sebelahku ini.

Aku pun dengan semangat melangkahkan kakiku. Memegang erat kenop pintu dan hendak memutarnya.

SRETT

Aku pun memutarnya dan menarik kenop pintu itu. Betapa kagetnya aku mendapati seseorang di depanku yang sedang memegang alamat sebuah apartemen.

“Aku hanya mengikuti kata orang tuaku dengan datang kesini setelah pulang sekolah”

Katanya datar..

Tanpa sadar bulu kudukku meremang. Aku menatap wajahnya yang pernah kukenali sebelumnya.

NAMJA MESUM ITU YANG AKAN MENJADI PARTNERKU?! KINI IA BERDIRI DI HADAPANKU DENGAN SMIRK ANDALANNYA!

ANIYAA!!

#

To Be Continued

Haaaa gimana episod pertamanya? apakah seru huhu T.T aku hanya berusaha memposting FF gaya brau. yaitu yang ada comedy comedy nya sedikit!^^ hehe part pertama memang ratingnya T… tapi untuk part2 selanjutnya aku gak yakin ._. bisa bayangin kan kalo Kai tinggal seapartemen dengan Leera gimana jadinya? haha yagitu deh ._. yaudah ya saya undur diri dulu papay^^ silahkan menyalurkan komen^^ tanpa komen saya hanya author gembel yang gak laku huhu u,u gini2 butuh saran dari kalian jadi lets comments!^^

43 comments

  1. Pertama lihat judul ff ini ‘hmmm unik – kepo, buka ah’
    Setelah baca *jreng jreng* FF ini rame!!!
    Halah Kai -_- kok agak-agak ye ><

  2. annyeong.. rhee-imnida.. sedang blog walking dan nyasar(?) kesini..

    sekilas, liat blog ini.. trnyata banyak yg komen di ff dg judul ini.. jadi penasaran dan akhirnya baca part 1 deh kkk~

    Tinggal 1 apartemen dg namja mesum? omg. Pasti Leera emosi terus tuh..

    okesip, mau lanjut ke part 2.. *penasaran

  3. Ceritanya boleh juga hehe . FF ini di rekomendasi oleh teman aku . Tpi karena sibuk bru baca skrg . Penulisannya juga bagus

  4. haiii,, aku readers baru…
    aku tau ff ini dari recomend wp tetangga..

    awal yang bikin greget,, penasaran..

    aku lanjut k chap selanjutnya ya…

    salam kenal…

  5. Wahhh annyeong aku readers baru disni
    Ak baca ff ini jga dri rekomendasi tmen ak^_^, tmen ak nyampe nangis katanya baca nya ff ini dan yahh aku penasaran sma ff nya hheh ijin baca nyampe ending ^_^

  6. annyeong aku reader baru ni, huaaa pas cari rekomendasi ff kai eh ketemu ni ff, gk salah deh yang rekomendasiin ini, ini ff seru banget, cuma karakter kai agak err….. lnjut lagi bacanyaaaa

  7. Hyaa!!,Daebak..awalnya sih iseng aja cari Ff nya bias alias abang kai tertamvan*plakk,dan ketemu,pas dibaca ketagihan dan jadi pengen baca terus^^,Keep Writing Thor d(^o^)b

  8. suka sama castnya hehe cz bias di exo kai xD lee ra nya juga agak rada menjengkelkan ya haha tapi bagu ko aku suka ff kai yg sama oc gini 🙂

  9. maaf baru komen ini ‘0’ padahal aku udah baca part 1 – 16, untung punya kuota buat buka ini jadi tenang aku bakal komen 16 part sekaligus, bentuk menghargai karyamu dek !

    pertama” liat ff ini, aku kira ini nc loh, gara gara ada yadongnya :v jadi aku gak berani buka..
    tapi eh lama lama aku juga penasaran :v
    ya iseng iseng aku buka deh, eh awalnya sih masih biasa biasa, eh pas ada kainya entah kenapa aku ini penasaran, eh kok ini si kai ke apartemen leera ngapain tuh anak? nah maka dari itu aku penasaran..

    bahasanya sih pas di part 1 masih biasa ya, eh pas baca part selanjutnya bahasa makin bagus loh, ini aku kasih 4 jempol dek..

  10. Haloo, aku reader baru.
    Keren banget ff ini udah berhasil bikin aku senyum2 sama ketawa2 gajelas bahkan br di chapter 1. Izin untuk lanjut bacanya ya thor

  11. woah penasaran sama lanjutannya, keren thor ceritanya aku suka ^^ enak ya si leera bisa tinggal sama kai kkk~ aku jg pengen #yakali
    yaudah aku izin baca next chap ya thor ^^V

  12. Chapter 1 aja udah bikin ketawa ketawa sendiri thor,apalgi chapter 2
    Aku readers baru thor,izin meninggalkan jejak 😀

  13. Annyeong, thor…. Pertama aku nemuin ff ini dari rekomendasi ff. Keliatannya unik gitu. Tapi maaf, thor… Karena aku kurang suka sama seohyun aku ngebayanginnya pakai tokoh lain, ya. Mianhae…

  14. annyeong author,, aku udah baca ini dari dulu. cuma tadi aku nemuin teenfict di wattpad yang ceritanya banyak miripnya sama omcia. itu author yang buat atau orang lain ???

  15. Annyeong thor,
    Aku reader baru disini, hehehe padahal sudah lama ini blog. Ijin baca disini ya thor ?

    ceritanya seru thor dan bikin penasaran

  16. Omo!
    Kalo gua jadi leera bakal bingung pilih yg mana
    Happy virus atau yg dance machine /.\
    Fix lah ini gua pilih dua duanyaaa
    Chanyeollie nini kajja! /Plak

  17. omcia di bikin novel dong thor aku udh baca dari lama dan suka bgt masih suka baca sampe skrg. kayanya lebih mudah dan bakal lebih enak kalo dijadiin novel juga 😉

Leave a reply to nurulhafnida Cancel reply