OMCIA! YBIMA /Part 6/ SHORT STORIES 6b


crush month apartement

| Title |

One Month Crush In Apartemen! [Yadong boy in my apartemen!]

| Main Cast |

Park Leera

Kim Jong In

Park Chanyeol

Seo Joo Hyun

| Another Cast |

EXO Members

The Blonde Curly Girl

Sasangnim

| Genre |

School life, romance, fluff, AU

| Length |

Chaptered

| Rating |

Teen

PG-15

| Summary |

Tinggal dengan namja mesum itu di apartemen ini?! GILA! Shireo!

Previous Part

| Part 1 | Part 2 | Part 3 | Part 4 | Part 5 | Part 6a |

NO PLAGIARISM PLEASE. AND IF YOU ARE SILENT READERS PLEASE GO OUT^^

Previous Part

Apartemen Kai-Leera

“YA! Lama sekali kau ganti bajunya Park Leera!”

Kai mengetuk – ngetuk pintu kamar. Mengapa gadis itu sangat lama ? Padahal mereka hanya ingin berbelanja perlengkapan untuk kemah nanti. Bukannya mau ke pesta besar!

“Ya! Park Leera. Lekaslah, nanti keburu larut!” Gedor Kai lagi lalu menghembuskan nafas berat. Bagaimana caranya membuat gadis putri solo itu cepat keluar? ini sudah jam 8 malam lewat dan dia menyia nyiakan waktu begitu saja?

AHA!

Kai ternyata sudah punya ide yang cemerlang

“Cepat keluar atau kudobrak pintunya!”

DEGGG

Leera terlonjak hingga merinding. Ia langsung menghentikan aktivitas bercerminnya ( padahal udah ganti baju ) lalu lari ke panel pintu.

SLATP

Pintu sudah dibuka oleh Leera. Ia sudah siap dengan penampilannya yang katanya cute itu. Rambut emas nya yang ikal itu tergerai sempurna menutupi leher serta pundaknya. Ia mengenakan dress berpergian berwarna lime lembut. Beberapa corak menghiasi bagian bawah. Dress itu hanya sepanjang lutut. Umum untuk seluruh gadis di Seoul.

Kai memandangi gaya putri solo itu dengan remeh. Lalu menggandeng tangannya. “Ayo kita pergi”

Leera terbelalak dan melepaskannya.

“Ya! apa apaan kau ini pegang pegang huh?” Leera melotot pada Kai yang sedang menarik tangannya.

“Memegang tanganmu saja tidak boleh sedangkan kau memelukku tadi di sekolah?” Tanya Kai sembari mencibir.

Pipi Leera memerah malu. Ia langsung membantah.

“Enak saja. Mungkin saat itu aku tidak sadar, makanya aku memelukmu! ayolah lekas!”

Leera mendahului Kai. Kai hanya tertawa.

“Leera, Leera. Sampai kapan kau mau berubah hah?”

#

Menjelajahi toko berbau parfum jeruk. Lagi-lagi Leera teringat dengan masa-masa awalnya bersama Kai. Disaat ia membeli beberapa persediaan makanan untuknya. Mie kare ayam, dan si tukang kasir gila. Hal hal yang membuat Leera menjadi mengamuk.

“Apa saja yang kita butuhkan?”

Kai mendelik pada daftar yang dipegang Leera.

“Biar aku saja, nanti kau mengecoh” Jawab Leera lalu memalingkan muka. Kai memang selalu mengecoh. Tak ada kecohan kecuali ada Kai.

Kai terdiam dan mengangkat bahunya. “Terserah” seperti kebiasaannya yang malas menanggapi sikap Leera yang seperti itu. Lagipula siapa yang suka dengan gadis ambekan seperti dia? putri solo, sok cute, suka marah – marah, dan pelit. Yeoja aneh bin ajaib!

Leera mengelilingi pusat perbelanjaan itu. Ia berada di bagian jaket dan sweater. Juga perlengkapan berkemah. Kai mengikutinya dari belakang. Tak mau bersejajaran dengannya karena Leera ( lagi – lagi ) pasti akan marah. Itu menimbulkan malapetaka.

Kai memandangi aneka jaket keren di depannya lalu mencoba beberapa di fitting room. Ia memandangi penampilannya dengan jaket itu.

“Hmm…” Ujar Kai. Lalu membersihkan sedikit debu dari jaket itu. Brand terbaru yang ada di pusat perbelanjaan yang sedang mereka kunjungi. Keren, berbahan berkualitas, dan berwarna hitam agak kehijau – hijauan. Semacam jaket tentara namun dengan motif yang tidak terlalu menonjol. “Yeah, ini bagus” Puji Kai pada jaket itu. Lalu keluar dari fitting room.

“Aku membeli ini” Ujarnya pada Leera yang sibuk mencari tenda lipat. Leera lalu menengok dan wajahnya langsung tertabrak kain jaket yang berada tepat di depan wajahnya. Ia kesal lalu menatap Kai.

“Babo,  jika mau membelinya mengapa bilang denganku? aku ini bukan kasir!” Tuntutnya lalu memalingkan muka. Leera kembali mengobrak abrik item tend yang tersisa disana. Tinggal warna hijau, cream, dan oranye.

“Menyebalkaaaan…” Gumam Leera yang tidak mendapati warna kesukaannya. Pink ( yah biasa lah cewek cute -_- )

Kai mendelik pada Leera yang menggerutu. Lalu memutar bola matanya. “Sial, dimana kasirnya. Bukannya babo itu saja yang membayarnya sekalian”

Kai berkeliling mencari kasir. Lalu bertemu dengan  Sehun.

“Ya! Kai-ya!” Sapa Sehun menepuk pundak Kai.

Kai kaget dan tersadar ketika menatap wajah Sehun. “Oh, hai Sehun” Balasnya tanpa antusias.

“Sedang apa kau disini? mengajak istrimu makan malam?” Goda Sehun. Sementara raut Kai berubah mengerikan. Sehun lalu melakukan aegyo.

“Kai-ya… bbuing bbuing. Jangan marah ne” Ampun Sehun lalu menepuk pundak Kai. Kai menaikan alisnya pada Sehun. “Ya terserah kau sajalah, Hun” Balasnya.

Leera masih saja fokus pada barang-barang yang akan dibelinya. Tunggu dulu, dia butuh banyak lotion nyamuk dan beberapa lotion lainnya. Dan jangan sampai sinar matahari yang tak kenal ampun itu membakar kulit Leera hidup-hidup. Leera memandang sekeliling lalu “Aha! itu dia lotion anti nyamuk versi Girly!” Leera berjalan ke arah lotion lalu menaruhnya ke dalam keranjang. “Sip!”

Sementara itu Sehun dan Kai masih saja berbincang-bincang. “Jadi kan bahwa Leera akan ikut tim kita saat berkemah?” Tanya Sehun.

Kai mengangguk cuek. Lalu melipat tangannya.

“Memangnya seberapa buruknya ia hingga kau seperti ini hah, Kai-ya?” Tanya Sehun lagi. Lebih sensitif dan mengena di hati Kai. Kai berfikir sejenak lalu mendelikan matanya pada Sehun.

“Buruk sekali”

Sehun berusaha menahan tawanya. Ia menutup mulutnya dan menarik nafas dalam-dalam. “Hmpph”

Kai memberikan death glare nya pada Sehun yang menahan ketawanya. “Apa ha? aku tahu kau ingin tertawa..” Alih Kai. Lalu memalingkan mukanya.

Hening hingga Leera datang.

“Ah, annyeong Sehun-ah” Sapa Leera ‘seakan’ bersikap manis. Kai ingin muntah di tempat rasanya.

Sehun tersenyum lalu membalas sapaan Leera. “Annyeong, Leera-ah”

“Sedang apa kau kesini?”

“Berbelanja keperluan kemah.. kau sendiri?”

“Aku juga berbelanja keperluan kemah”

Mereka saling berbincang. Lalu Kai menyadarkan Leera bahwa semua barang yang ada di daftar belum semuanya dituntaskan untuk dibeli. Leera lalu mengangguk ‘seakan’ patuh dan bersikap dewasa. Akhirnya Kai, Leera, dan Sehun berkeliling bersama untuk membeli keperluannya.

Di tengah belanja nya Leera berinisiatif untuk memboroskan sedikit uangnya untuk membeli sebuah gantungan kunci hello kitty yang mahal. Tentu saja untuk digantungkan di tas sekolahnya.

#

Keesokan Harinya, SAS

Kai dan Leera sengaja bangun lebih pagi hari ini. Khususnya untuk menghindari Minyoung. Bagaimana jika Minyoung melihat Kai dan Leera satu mobil? bisa gawat bukan? karena Minyoung sendiri merupakan pribadi yang tidak disiplin, maka ia datang lebih siang ke sekolah.

Yeah, meskipun susah sekali membangunkan Kai tidur. Si Leera terus berjuang mati-matian untuk membangunkannya. Mungkin lebih dari 1001 cara yang ia pakai untuk membangunkan Kai. Dan cara ampuh yang sebelumnya Leera lakukan ternyata sudah tidak mempan–mengancam dengan siraman air– jadinya Leera mencoba terobosan baru yang dibaca nya dari internet.

MENGGELITIKI SI NAMJA BYUNTAE ITU!

Tentu saja Leera menggelitiki Kai tidak langsung dari tangannya. Melainkan dengan sebuah sula atau kemoceng yang barusan ia beli tadi malam–di Mall. Setelah Kai bangun, Leera serasa ingin sujud syukur pada kemoceng penyelamat itu.

‘syukurlah ada kau tuan kemoceng. kalau tidak entah apa yang akan terjadi padaku di sekolah nanti!’

Akhirnya Kai dan Leera berangkat ke sekolah lebih awal dan datang dengan selamat tanpa gangguan apapun. Namun, suasana hening hening – an masih terasa di antara Kai dan Leera. Oh ayolah, kapan suami istri gagal ini akan nyaman satu sama lain?!

Kali ini Leera sudah sampai ke sekolah. Ia berpisah jalur dengan Kai. Ia melewati taman belakang sekolah. Rasanya sesekali ia ingin melihat rerumputan hijau yang indah dan beberapa pohon lebat yang menjulang. Ya, dia ingin menyegarkan matanya. Setidaknya bisa menghilangkan bayang bayang masalahnya bukan?

Ya, seharusnya putri cute ini diperlakukan dengan manis!

Di dekat taman belakang ada sebuah gudang. Gudang untuk menyimpan seluruh peralatan bersih-bersih para cleaning service. Pintu itu sedang terbuka.

Leera berjalan melewati gudang itu. Ia terus berjalan dan baru menyadari gantungan hello kitty nya menghilang dari reseleting tas sekolahnya.

“Sial! baru saja kubeli dan itu sangat mahal! namun mengapa hilang eoh?” Rutuk Leera pada diri sendiri. Lalu mengacak acak rambutnya frustasi. Ya bagaimana ia tidak kesal? Baru saja di belinya 10 jam yang lalu dan juga harganya yang sanga fantastis. Lalu kini sudah hilang? Aneh bin ajaib!

Leera mencari cari di langkah sebelumnya. Menundukan kepalanya sedikit dan berjongkok. Ia terus menerawang pandangannya dan memfokuskan matanya pada benda mungil berwarna pink soft yang bergambar hello kitty itu.

“Aha!”

Pekik Leera sembari melihat gantungan hello kitty nya terbaring nista di dekat pintu gudang tadi. Leera yang melihat itu akhirnya senang dan bangkit dari jongkoknya. Ia meneruskan jalannya ke gudang itu dan….

TRAP!

Pandangan Leera sudah gelap. Ia terkunci di dalam gudang.

Leera ketakutan, ia terus menjerit-jerit. Namun, tidak ada yang mendengarkannya. Satu satunya jalan hanyalah menunggu seorang cleaning service masuk dan mengambil beberapa alat bersih-bersih. Leera pun menangis dan terus menggenggam erat gantungan hello kitty nya. Ia menyender pada dinding lalu menelungkupkan wajahnya di tadahan tangannya.

“Siapapun, bantu aku jebal. Kai atau siapapun, terserah” Lirih Leera.

Entah mengapa satu-satunya orang yang muncul di benaknya untuk menolongnya hanyalah Kai.

#

Pelajaran sudah dimulai. Kai mengawasi bangku Leera yang sedari tadi kosong. Benar-benar kosong, tidak ada tas nya sama sekali atau tanda tanda bahwa bangku itu sudah disentuh Leera pagi ini. Diam-diam Kai sedikit penasaran dengannya. Ada apa dengan anak itu? apakah ia ke UKS karena tiba-tiba perutnya mulas atau bagaimana?

Kai hanya bisa menerka nerka mengapa anak itu memutuskan untuk tidak mengikuti pelajaran di kelas. Mungkin saja ia ke UKS karena tiba-tiba perutnya sakit, atau karena malas mengikuti pelajaran sejarah ini? Kai terus memutar mutar otaknya untuk mencari alasan yang logis mengapa Leera tidak mengikuti pelajaran.

Sasangnim menjelaskan asal usul perang dunia kedua di Eropa. Perang tersebut adalah perang terbesar sepanjang sejarah. Berawal ketika Adolf Hitler menuntut Polandia untuk menyerahkan kembali kota Danzig dengan alasan bahwa warga kota Danzig adalah bangsa Jerman. Blablabla dan blablabla. Sasangnim terus menjelaskan hingga waktu habis.

Ays, kemana perginya anak itu. Apa ia terlalu malas untuk mengikuti pelajaran? apa ia tidak sadar kalau ini kelas unggul hah?

Bodoh Kai! jangan pusingkan dia! lebih baik kau berkutat pada sasangnim di depan

Sasangnim kembali ke mejanya dan mengambil seluruh berkas miliknya. Buku-buku sejarah tebal tebitan luar negeri. Sedikit tua dengan lipatan-lipatan rapuh di ujungnya. Mata bulat sasangnim yang dihias dengan eyeshadow yang pudar itu memandang anak muridnya.

“Anak-anak. Saya mendapat berita dari guru sosiologi kalian. Bahwa, besok kalian akan mendapati ujian sosiologi yang pertama. Bagian ‘Adaptasi’ . Ia juga berpesan agar kalian segera mempersiapkan tim untuk tugas kemah kalian” Sasangnim menyudahi perkataannya lalu keluar kelas. Disusul  desahan tidak terima dari para murid.

“Baru saja kita belajar kemarin langsung ujian!” Keluh para murid bergantian.

“Guru manis itu diam-diam menusuk juga” Cibir murid lain.

Sementara kelas membicarakan hal-hal yang tidak perlu. Kai malah berusaha untuk memanfaatkan kesempatan ini untuk membicarakan sesuatu yang penting dengan Park Chanyeol.

Perjodohan itu? tentu saja! perjanjian itu masih mutlak dan tidak bisa dibantah begitu saja.

Kai menghampiri meja Chanyeol. Ia melihat Seohyun disebelahnya,

“Seohyun. Boleh kupinjam Chanyeol sebentar?” Tanya Kai dengan nada datar seperti biasa. Seohyun menganggukan kepalanya lalu Chanyeol segera bangkit dari kursi. Chanyeol-Kai keluar kelas. Menuju ke koridor yang sepi dari telinga-telinga jahat yang mengupingi nya.

Setelah posisi berdiri mereka sama-sama nyaman. Barulah Chanyeol bersuara.

“Ayolah, katakan saja mereka meminta tanda tanganku dan selca terbaruku! tapi sayangnya aku tidak selca tadi malam!” Ujar Chanyeol sedikit keras. Kai hanya menggeleng gelengkan kepala.

Yeah, Leera menyukai namja macam ini? -_-

Kai menghembuskan nafas berat dan berkata dengan berat hati. “Tidak ada yang meminta tanda tanganmu atau selca selca apalah itu. Aku hanya ingin membicarakan tentang kemarin” Kai memandang Chanyeol yang terlihat tidak puas.

“Jadi tidak ada yang meminta tanda tanganku? huft” Jawab Chanyeol lalu melipat tangan di dada.

Bodoh sekali orang ini -_-

“Jadi bagaimana. Kapan kau akan membuka hatimu?” Tanya Kai datar seolah olah ini bukan pertanyaan yang mengganggu benak Chanyeol.

“Membuka hatimu? Ah! aku sudah tahu apa maksudmu selama ini, Kim Jongin!” Tuduh Chanyeol lalu menyeringai ke arah Kai. Chanyeol tersenyum kemenangan. Kai ingin menyahut namun terlanjur dipotong oleh suara berat Chanyeol.

“Nih ya begini saja. Jadi kau akan menyuruhku membuka hatiku dengan Leera kan? katakan itu benar!” Tuduh Chanyeol lagi. Masih menyeringai.

Kai terdiam lalu menjawab. “Kau masih belum menjawab pertanyaanku Chanyeol-Ah. Biar kuulangi, jadi kapan kau akan membuka hatimu eoh?” Alih Kai. Chanyeol menaikan alis.

“Ya, aku tidak mau sembarang membuka hatiku padanya”

Jawab Chanyeol lalu menaikan pandangannya. Walaupun mukanya terlihat derp. Namun, ia berfikir ia sedang berpose sangat keren.

Kai menyahut “Lalu?”

“Mari kita taruhan terlebih dahulu” Jawab Chanyeol mantap.

Chanyeol terus saja mengungkapkan tentang ‘taruhan’ nya itu dan Kai serius mendengarkannya. Semua itu berlangsung lancar.

Dari jauh, gadis berambut keriting pirang itu mengawasi mereka–Lagi lagi. Entahlah semacam insting mungkin yang membawanya ke koridor sesepi ini. Ia terus mengawasi gerak mulut Chanyeol. Yang pada akhirnya Chanyeol tertawa keras-keras. Kai tidak tertawa. Ia tetap dingin dan datar. Wajahnya terlihat berfikir.

Gadis keriting pirang itu sedikit kaget setelah mendapati apa yang Chanyeol ungkapkan pada Kai. Ya, rencananya tenang ‘taruhan’ nya itu.

#

Sepulang sekolah, SAS

TETTT

Bel sekolah SAS berderang dengan khasnya. Masing-masing sasangnim yang sedang mengajar mulai mengakhiri dan mengungkapkan salam perpisahan untuk hari ini. Beberapa di antaranya ada yang sedikit menceramahi muridnya. Yeah, nasib sial itu didapat oleh murid unggulan. Yaitu kelasnya Kai dkk. Kai memandang malas seperti biasa, Chanyeol mengetuk ngetuk mejanya dengan pena, Seohyun memandangi sasangnim itu serius, Sehun menanggapi sembari mengangguk-angguk, D.O dengan mata bulatnya memperhatikan, Suho sibuk menyinggung Baekhyun yang tidak memerhatikan sasangnim dengan baik, sedangkan.. tidak ada Leera di kelas itu. Bangkunya masih kosong.

Sasangnim akhirnya mengakhiri ceramahnya. “Sekian, ‘sedikit’ nasihat saya pada kalian. Tetaplah semangat untuk memperoleh nilai yang tinggi!”

Lalu sasangnim pergi. Dan para murid bersorak gembira sembari bangkit dari kursi.

Kai bangkit dari kursinya. Menuju keluar kelas lalu menyentuh pundak D.O . “Hyung” Sapa Kai lalu menunjukan wajahnya pada D.O.

“Waeyo? Ada apa Kai-Ah?” Tanya D.O menatap Kai serius.

Bagaimana ya aku mengatakannya. Nanti dikiranya aku mengkhawatirkan si yeoja babo itu pula

“Hyung, kau lihat dimana Leera?” Kai bertanya dengan kaku. Lalu berusaha memahami respon D.O / Kyungsoo yang berada di depannya. Kyungsoo langsung menyahut dengan nada yang tinggi.

“Kupikir dia memang tidak masuk!” Ujar Kyungsoo lalu memperlihatkan raut bingung dan cemas sekaligus. Kai menghela nafas berat. Ia menatap sekitarnya mencari klu. Namun, tak kunjung Kai mendapatkan apapun.

“Jadi kau tidak melihat dimana ia, hyung?” Tanya Kai lagi mencoba memastikan. Kyungsoo mengangguk,

“Aku serius Kai-Ah. Jangan tenang begitu! cepat kita cari dia” Balas Kyungsoo sedikit menjerit. Membuat aura di sekitar Kai berbeda.

Oh iya! Pikiran Kai mulai terfokus pada seseorang. Gadis egois yang selalu melakukan hal yang buruk pada Leera. Lee Minyoung, dan bisa juga kawan-kawannya membantunya. Ya, ini bisa saja terjadi. Leera bisa saja di apa apakan oleh mereka saat menempuh kelas.

Leera tidak dalam situasi aman. Itu yang ada di benak Kai.

“Biar kupanggilkan Suho, Baekhyun, Sehun, dan Chanyeol ya untuk bantu mencari” Ujar Kyungsoo lalu segera berlalu dari Kai untuk mencari mereka berempat.

Kai melongis memandangi Kyungsoo yang menjauh. “Ttidak perlu panggil mereka hyung! “

Namun, jeritan Kai tidak didengar Kyungsoo sama sekali.

Aish, lihatlah aku pasti akan diejek habis habisan karena terlalu mengkhawatirkan yeoja babo itu. Mengapa Kyungsoo hyung selalu mengajak yang lainnya?

“Nah, ini mereka. Ayo kita mulai mencari sekarang” Ujar Kyungsoo lalu memperlihatan Suho, Baekhyun, Sehun dan Chanyeol. Kai semakin mencelos melihat muka muka temannya itu.

“Sudah kuduga, Kai-Ah. Kau punya perasaan dengannya” Baekhyun memandang Kai dengan pandangan yang membuat Kai jijik. Apa apan sih daging babi satu ini?

“Kai-Ah. Jangan-jangan kau…” Sahut Sehun yang mengikuti gaya Baekhyun di sebelahnya. Alangkah bodohnya Sehun. Akibatnya, ia mendapatkan sebuah jitakan hangat dari Kai.

“Sakit..” Ringis Sehun memegangi kepalanya.

Kai hanya mengangkat alis seolah tidak peduli. Baekhyun terkekeh geli. Lagi-lagi bodohnya Sehun kelewatan. Jika Baekhyun ( yang notabene lebih tua dari Kai ) mengejek Kai, ya mana berani Kai menjitaknya. Nah, lain ceritanya kalau Sehun ( yang lebih muda ) mengejeknya. Ya, tentu saja Sehun terkena jitakan ‘hangat’ dari Kai.

Kai membalikan tubuhnya ke arah lain. Memulai untuk mencari. Ia malas meladeni seluruh ejekan teman-temannya terhadapnya. Apakah mengkhawatirkan partner sekamarnya itu salah? Huh.

“Ayolah lebih baik kita langsung mencari” Ujar Suho mengarahkan mereka. Keenam lelaki tampan itu berjalan beriringan. Melewati beberapa gadis dan berhasil memesona mereka semua. Setidaknya sekolah sudah lumayan sepi.

EXO mulai mencari di sekitar koridor. Kai yang mengusulkannya karena ia ingat Leera pernah dilabrak Kai di sekitar koridor ini. Koridor seakan tak berujung itu menjadi saksinya. Bahkan juga menjadi saksi detik detik Leera memeluk Kai karena tertekan.

Kai mendelik ke segala ruangan. Mulai dari kelas-kelas yang mulai di kunci. Ruang guru yang sudah sepi, Dan… toilet wanita.

“Ya! kita tidak mungkin masuk kesana!” Pekik Suho. Menghalangi kawan-kawannya yang akan memutar kenop pintu toilet wanita. “Tidak. tidak akan!”

Baekhyun dan Chanyeol berpandangan lalu. “Janganlah sok suci hyung. Siapatau Leera mengunci dirinya di dalam toilet seperti Hermione Granger karena meminum jus apalah itu namanya. Lalu berubah menjadi seekor kucing karena salah ramuan” Tukas Chanyeol. Lalu menyipitkan matanya pada Suho. “Oke oke?” Tanya Chanyeol meyakinkan. Suho tetap menggeleng.

“Sekali tidak ya tidak, Chanyeol-Ah” Tegas Suho. “Instingku mengatakan dia tidak mungkin disini” Kata Suho lagi.

Kai berpikir keras. Leera di dalam toilet? bisa saja bukan? namun, apakah mereka harus benar-benar masuk kesana? jujur, ide Chanyeol memang benar. Namun, persoalan tentang ‘Hermione Granger’ dan ‘ramuan’ serta ‘berubah jadi seekor kucing’ itu tidak bisa dibenarkan.

Chanyeol mendelik pada Kai. “Ya, jangan berlama-lama lagi. Bagaimana jika ia sudah mati kelaparan?” Tanya Chanyeol seolah mendramatisir. Kembali menyipitkan matanya pada orang lain. Baekhyun tidak ingin menyipitkan matanya, Karena takut tidak bisa melihat karena mata yang eum.. agak ‘bagus’. Jika Chanyeol memiliki telinga yang agak ‘bagus’, Suho memiliki tinggi badan yang agak ‘bagus’, maka Baekhyun akan memiliki mata yang agak ‘bagus’. *if u know what i mean*

Chanyeol mulai memutar kenop pintu. Namun, terdengar suara suara aneh dari taman belakang sekolah. Layaknya seperti… jeritan. Jeritan karena lelah dan takut. Jeritan putus asa. Namun, masih terlalu berharap.

Kyungsoo menangkap suara itu lalu tersentak. “Itu, Leera ada di taman belakang sekolah!”

Kai, Kyungsoo, Baekhyun, Suho, dan Sehun langsung berlari ke taman belakang sekolah. Chanyeol masih terpaku menatap kenop pintu. “Oh baiklah” Lalu ia mengejar kawan-kawannya.

Suasana taman belakang sekolah saat itu sangat terik karena sinar matahari yang tak kunjung berhenti meredupkan sinarnya. Beberapa pohon disana berdiri dengan keringnya. Rumput-rumput tampak tidak bergeming. Kai langsung mencari arah suara, dan jelaslah semuanya.

“Disini” Kata Kai seraya menunjuk gudang alat kebersihan. “Yang benar saja ini dikunci?” Tanya Kai lebih kepada diri sendiri.

“Dobrak” Saran Suho. Diamini oleh Sehun dan Kyungsoo. Kai mematung, apakah ia harus mendobraknya? Ia terus berpikir dan tidak terdengar lagi suara jeritan dari dalam gudang. Leera?

Kai menjauhkan dirinya dari pintu. Lalu memundurkan dirinya. Ia menatap pintu itu lekat dari jauh. Ia mulai membayangkan bagaimana jika tubuhnya menghantam kayu yang kuat itu. Ia menarik nafas dalam-dalam dan mulai berlari kearah pintu itu. Satu dua tiga…

BRAKKK!

Sesuai harapan dan berjalan mulus. Pintu itu terbuka. Lebar. Hingga seseorang langsung menyembur keluar layaknya soda yang dikocok-kocok dan saat tutupnya dibuka semua air di dalamnya langsung memancar deras. Seorang gadis yang tak lain tak bukan adalah Leera langsung menyembur keluar. Spontan ( lagi ) langsung memeluk seseorang di depannya karena shock dan takut. Terkunci di dalam gudang yang gelap itu selama hampir setengah hari? kehausan dan kelaparan.

Leera lagi lagi tak sengaja teringsut ke dalam pelukan Kai. Ia mengerang ketakutan disana. Tangis gadis itu pecah, ia tersedak sedak dan tak sanggup berbicara sama sekali. Rambut keemasannya yang cerah tampak redup dan kacau. Begitu juga dengan wajahnya yang penuh air mata. Lusuh, seperti tersiram air kepedihan. Rasa kesal, sedih, takut, benci, putus asa, semua mendominasi hati Leera saat ini. Takut, itulah yang paling utama menyerang dirinya. Seakan selalu bersarang di hatinya saat ini. Yang ia butuhkan sekarang hanyalah perlindungan dari seseorang, dorongan dan support untuk selalu menjaganya, dan kekuatan untuk membunuh rasa takut itu. Namun, kemana seharusnya Leera harus berlindung?

Ia saja entah terpaksa atau karena sangking takut dan tidak peduli lagi atas ‘siapa dia’ dan ‘jangan sampai aku memeluk namja yadong itu lagi’ itu sudah hilang entah kemana. Ia tidak peduli siapa di depannya. Ia hanya butuh perlindungan. Ia butuh naungan untuk menenangkan hatinya yang berkecamuk saat ini. Seorang Leera yang sedang kalut dan takut.

“Ah… ” Ia terus menangis di dada Kai. Tanpa henti, tanpa pandang waktu dan tempat. Ia tak tahan menahan tangisnya. Ia sungguh takut. Dalam waktu yang cukup lama ia terus memeluk Kai erat.

Sementara Kai terdiam, kaget akan kenyataan yang baru saja di alaminya. Apakah Minyoung sekejam itu sampai mengunci Leera disini? Apakah Leera sudah sebegitu takutnya hingga ia kembali memeluknya sekarang? Semua rasa gengsi luluh. Bagai hilang ditelan bumi.

Kai terus membiarkan Leera berada di dadanya. Menangis. Bahkan tidak apa-apa mau sampai bajunya basah sekalipun.

Tidak. Itu bukan berarti Kai sudah mulai menyukai gadis itu–Leera–. Tidak, ini belum saatnya. Masih ada gadis yang terkenang di hati Kai beberapa tahun lalu. Dan ia, masih belum bisa tergantikan. Rasa Kai pada Leera sekarang hanya sebatas simpati. Kasihan dan kasih sayang sesama teman. Walaupun ia belum pernah mempunyai teman yeoja yang sedekat ini padanya.

“Mereka sangat gila” Ujar Baekhyun berbisik pada Chanyeol. Chanyeol menyuruh Baekhyun untuk diam. “Sshh.. diamlah. Aku mencoba menikmati film nya” Terang Chanyeol.

Suho menahan segala kata katanya. Ia tidak berbicara sama sekali saat itu. Ia merasa prihatin sekaligus khawatir. Mengapa Leera bisa sampai seperti itu?

Kyungsoo yang tadinya hendak menepuk pundak Kai untuk menenangkannya menjadi enggan. Dalam benak Kyungsoo ia berfikir, tidak kyungsoo. Tidak. Biarkanlah dahulu air dan minyak bersatu

Sehun terdiam. Semua orang tidak tahu apa yang ada di benak maknae polos itu.

Leera POV

Aku ini sangat bodoh. Lihat? sekarang aku ada di dalam dekapan namja yang sangat aku benci melebihi membenci apapun. Sekarang aku seakan luluh padanya begitu saja padanya. Pasti semua orang mengira yang aneh aneh.

Dengan jelas aku takut, aku benar benar takut. Kegelapan itu, wajahku yang terus terusan berkeringat, hingga rambutku yang berantakan. Air mataku terus berjatuhan hingga aku mulai lelah menangis. Hingga aku benar benar bukan diriku lagi. Kali ini aku bukanlah Park Leera. Oh Tuhan.

Aku hanya butuh satu jawaban. Apakah aku yang teledor saat aku bisa terkunci disana? atau ada yang sengaja mengunci ku? aku takut. sungguh takut. aku tak bisa terus begini.

Akh! aku terus menangis di dalam dekapan itu. Tanganku secara refleks melingkari tubuhnya dengan erat. Sangat erat hingga aku bisa puas menangis disana. Sedu sedan ku tak akan bisa kutahan. Masa bodoh! aku tidak peduli lagi pada orang orang disekitarku yang melihat! mau itu Park Chanyeol! Hiks..

Setelah dalam waktu yang kurun lama. Aku lelah, dan aku mulai lemas. Tanpa sadar aku merengangkan lenganku yang mengeratkan pelukanku itu. Aku ingat sekali. Kata-kata terakhir yang kuucapkan pada namja yang kupeluk itu.

“Babo, mengapa lagi-lagi aku memelukmu huh? kau sengaja kan ada di depanku?”

Selepas itu aku sudah tidak sadar lagi.

#

Apartemen, 18:00 KST

Author POV

Tubuh Leera terbaring diatas ranjangnya. Lemah. Lelah. Hal – hal semacam itulah yang menyerangnya. Kai menunggu Leera bangun. Walaupun ia sambi dengan kegiatan lainnya. Ponselnya sangat ramai malam ini.

From: Do Kyungsoo
Kai-ya. Jaga dia baik-baik. Jangan sampai ia tambah sakit arra? kau bertanggung jawab sepenuhnya. Hwaiting! ^^

From: Sehun
Bagaimana keadaan istrimu? masih pingsankah ? ‘-‘V *peace*

From: Baekhyun
Bagaimana dia sudah bangun? oh, jika ia tak kunjung bangun. Ciumlah, mungkin dia adalah putri tidur aurora yang terdampar di seoul. Waw :v

From: Suho
GWS ne hwaiting! cepat sembuh dan tolonglah berbaikan^^

Kai terkadang hanya tersenyum-senyum saja memandangi pesan-pesan konyol dari kawan-kawannnya itu. Konyol. Terkadang juga ia tertawa kecil karena mereka keterlaluan. Sungguh Kai butuh seorang penghibur sekarang. Agar ia  bisa pulih.

Ia memandang kasihan pada Leera yang tidur terlemas. Kelopak mata gadis itu menutup rapat seolah semua orang tidak diperbolehkan mengintip mimpinya. Begitu juga bibirnya yang menutup rapat dengan sempurna. Helaian rambut emas milik Leera itu terjatuh dan tersingkir dari wajahnya. Membuat wajahnya terlihat jelas.

Dia hanya kelelahan. Tak lebih. Jadi aku tidak perlu menelfon orang tuanya

Kai memandangnya datar lalu berbalik ke arah dapur. Untuk mengambil minum untuk dirinya sendiri. Ia memandang isi kulkas. Selusin mie dan aneka bahan makanan lainnya. Ia memang lapar, dan saat ini adalah saatnya makan malam. Yaitu disaat Leera membuatkannya makanan.

#

Aparetemen Chanyeol-Seohyun

Chanyeol termangu memandangi kamar Seohyun yang tertutup rapat. Hening dan tidak ada tanda tanda kehidupan dari kamarnya. Mata Chanyeol terus terpusat pada pintu putih polos itu dengan panel berwarna keperakan. Mata Chanyeol berusaha menerawang. Pasti lagi-lagi ia sedang belajar. Lagipula besok kan ulangan sosiologi?

Chanyeol memutar bola matanya lalu menggedor pintu Seohyun. “Apakah itu berarti kau tidak keluar dan tidak memasakan makan malam untukku? Yang benar saja, aku lapar Seohyun-Ah” Tukas Chanyeol sembari menggedor pintunya. Memancing Seohyun agar segera keluar dari pintu itu. Sebenarnya Chanyeol hanya mengincar bisa mengobrol dengan Seohyun saja. Tidak peduli ia mau membuatkan makanan atau tidak. Siapatahu dengan menyebut nyebut makan malam, hati Seohyun akan tersentuh dan berkata ‘Oh iya aku lupa! mian! aku akan keluar dan belajar sembari makan malam!’ atau yang lebih baik ‘Mian! sebagai balasan karena lupa membuatkanmu makan malam. Malam ini aku tidak akan belajar sama sekali dan menghabiskan menonton film bersama denganmu’ . Yeah, itulah surga bagi Chanyeol. Namun, semua itu malah kebalikannya. Seohyun membalas pertanyaan Chanyeol dari dalam kamar.

“Makan malam? Aku sudah siapkan dari satu jam yang lalu! Kau bisa menemukannya di dapur. Daging dan selada!” Ucap Seohyun sembari sedikit menjerit agar suara nya dapat di dengar Chanyeol. Lalu melanjutkan kegiatan belajarnya. Membaca ensiklopedia sosiologi itu hingga tuntas.

Chanyeol yang mendengar balasan Seohyun langsung down. What the hell Seohyun-Ah? Ish, mengapa kau sudah buat makan malamnya? Jadinya aku tidak bisa makan malam bersamamu kan! Sial

Nafsu makan Chanyeol menurun. Mungkin itu sebabnya ia sering kehilangan berat badan? Ia sungguh bosan sekarang. Tanpa suara Seohyun, seperti biasa hidupnya hampa. Chanyeol akhirnya menyambar ponselnya. Ia teringat Kai dan Leera-nya yang shock setengah mati tadi siang. Lantas, bagaimana keadaan mereka sekarang?

Chanyeol menekan tombol untuk menulis pesan.

To: 023-675530
Kai-Ah ini nomormu kan? Bagaimana keadaan yeoja itu? dan juga apa kau frustasi sekali? ‘-‘)/ aku hanya ingin mengingatkan! jangan lupa belajar! atau nilaimu akan jauh berada di bawah nilaiku. Kkkkk~!

Chanyeol menekan tombol send. Lalu mucul tulisan ‘sent to 023-675530’ dengan nada tersendiri. Chanyeol terkekeh lalu menepuk nepuk meja di depannya. Ia sudah bisa membayangkan saat sasangnim mengungumkan nilai ujian sosiologi. ‘Chanyeol 100 dan Kai 50 !’ WOW. Fantastic Baby!

#

Apartemen Leera-Kai, Kamar

Tubuh Leera yang lemah sekarang terasa panas olehnya. Ubun-ubunnya serasa dibakar dan tangannya seakan sudah seminggu tidak bergerak. Kaku namun panas. Ia merasa keningnya yang begitu panas. Juga pipinya yang hangat. Mata Leera kini sudah mulai terbuka. Ia melihat langit-langit kamarnya. Lalu pandangannya beralih ke sekeliling kamarnya. Tak ada siapa siapa.

Ia berusaha bangun. Untuk membayar rasa penasarannya. Bagaimana aku bisa disini? mengapa tubuhku teramat panas? dan mengapa tidak ada seseorang pun menemani ku di kamar?

Leera akhirnya dengan mudah duduk di atas ranjangnya. Sedikit menyingkirkan selimutnya. Agar kakinya yang gerah bisa terobati. Kepalanya tidak pusing. Namun, tubuhnya amat lemas.

Ia mengerjapkan matanya beberapa kali. Lalu saat ia membuka matanya. Ia sudah melihat Kai berdiri di dekatnya. Memandangnya dengan raut datar. Namun, di mata Kai ada sinar kelegaan.

“Kau sudah baikan?” Tanya Kai sembari menyelidiki keadaan Leera. Leera sepertinya tidak dapat menangkap suara Kai dengan baik. Ia masih terdiam tidak mengerti.

“Bagaimana?” Tanya Kai lagi. Ia sadar Leera tidak memerhatikannya. “Leera-Ah?” Tanyanya lagi.

“Apa kau demam?” Tanya Kai. Ia ingin menyentuh Leera, namun takut Leera akan marah padanya. Ya, apa boleh buat. Tetapi bagaimana cara mengecek panasnya kalau begitu? Satu satunya cara yang diketahui Kai untuk mengecek suhu tubuh apakah orang itu demam atau tidak hanyalah dengan menempelkan kening mereka satu sama lain. Dan itu mustahil jika Leera adalah gadis yang tidak suka disentuh. Akhirnya Kai memutuskan untuk bertanya,

“Bolehkah aku mengecek suhu tubuhmu?” Tanya Kai pelan. Dan tiba-tiba Leera mengangguk dengan lemas.

Kai langsung memajukan tubuhnya. Memegang kepala bagian belakang Leera lalu menyatukan keningnya dengan kening Leera. Mereka saling terdiam satu sama lain. Hingga Kai dapat mengetahui Leera demam atau tidak.

Rasanya begitu.. panas.

Leera masih terdiam membisu. Lelah dan lemas. Bahkan ia sedikit tidak sadar apa yang dilakukan padanya. Lalu Kai berbicara dengannya sembari menempelkan kening satu sama lain. Ia berbicara dengan pelan.

“Kau demam”

To Be Continued

a/n: Annyeong haseyo! malam takbiran yuhu ^^ makasih buat readers yang udh pada support ff ini sampe part ini. Gak kerasa bentar lagi omcia mau abis 😦 yah walopun masih 2 atau 3 part-an lagi sih hehe. Pokoknya sasa pgn nyampein buat para readers makasih yg sebesar-besarnya. Dan bagi yang muslim slmt menjalani malam takbiran. udh pada bikin ketupat belum? hihi. dan sasa juga minta maaf kalau2 ad salah sm kalian atau sasa php gitu? :p hehe. untuk yang selanjutnya bakal lebih seru lagi ( insyaallah ). Nanti bakal ketauan siapa yeoja masalalu kai, siapa yeoja penguntit pirang itu, dan apa isi taruhan nya kai dan yeol^^ jadi pantengin aja terus ya guys ^^ mau aku kasih cuplikan selanjutnya? yuk cekidot 🙂

‘kau terus menjagaku semalaman?’

‘Kau harus membayar semuanya Park Chanyeol’

‘siapkan semua barang kalian. Kita naik van milik suho hyung!’

‘dia adalah yeojachinguku, namanya Park Leera oke?’

‘oh tidak. aku tidak belajar sama sekali untuk ujian ini!’

‘baiklah, kita akan pergi berkemah’
‘kai duduk dibelakang. dengan Leera’
‘kau bercanda?!’

‘di perjalanan kau selalu mengigau, ‘oh Kai oh Kaii’ haha!’
‘oppa! aku tidak mengigau seperti itu!’

‘disaat seperti ini, kau tidak seperti Kai si namja yadong yang pernah kukenal. Kau hangat’

SAMPAI JUMPA DI PART 7 ! ^^
JANGAN LUPA KOMEN YA^^ SIDERS DAN READERS AYO KITA DAMAI^^

124 comments

  1. Moment mereka berdua sangat romantis . Aku harap leera ga galak lagi . Kasihan ya , leera sampe di gtuin 😦 chanyeol sama KAi taruhan apa lagi tuh

  2. Kyakyakyaaaa… Hati aku mencuat waktu baca cuplikan next partnyaXD. Adegan kening kai nyentuh kening Leera itu so sweet banget. Aku juga jadi makin penasaran sama yeoja itu eon taruhan itu juga. Pokoknya next part ditunggu eonniiii… Semangat ne^^

  3. Aduh itu sumpah yg Kai nolongin Leera pas ke kunci sweet banget, bagus banget deh ini ff pokoknya thor. Hmm boleh minta password yg ke 16 gak author cantik hehe?

  4. Kai bilang aja kmu mau dekat ma leera kan,,,alasannya mau cek suhu tubuh pakai kening,,,kan pakai tgan jga bisa,,,hahaha
    tpi cara kmu sweet jg,,,
    author aq suka kalimat aneh bin ajaib itu,,,bikin ktwa sndri bacanya,,haha ide author memg lucu,. Dan ada2 sja…next lg y..

  5. Yakk si leera kasian amat,_, si chanyeol ngajak taruhan apa-____- jangan sampe nyakitin se leera, chanyeol ganteng ganteng otaknya…..

  6. Penasaran ama cewek rambut curly blondenya (‘o’)a
    vlis, yeollie~ candaanmu membuatku mules kwkwkw
    kaira, uda laaa tinggal bilang suka aja butuh waktu berabad abad.

    good job, eonni

  7. doh ini taruan antara kai ama chanyeol, dan harusnya kan kai harus belajar buat ulangan sosiologi, tapi dia harus ngerawat leera..
    sayangnya..

    ff bagus punya perkembangan yang lebih maju ! 😀

  8. Aku suka pas bagian keningnya kai sama leraa di disatuin,aku ketawa ketawa sendiri thor 😀
    Lanjut next chapter ye thor

  9. Oh?kenapa ngecek suhu tubuh aja pake nempelin kening? Meriksa suhu tubuh aja kelewat romnatis hahaha

  10. Di awal part aq bilang ini ff ny lumayan jg. Tp setelah aq baca beberapa part lg, aq br mengakui ini keren, aq suka alur cerita ny. Mian baru komen lagi d part ini. Hehehee

Leave a reply to BAconEKHYUN Cancel reply